Kisah Nikey, Pelajar Penarik Gerobak yang Buat Dedi Mulyadi Kagum
Nikey Sutando (19) merupakan seorang pelajar di SMAN 1 Cibatu, Purwakarta yang belum lama ini bertemu dengan Anggota DPR RI Dedi Mulyadi. Saat bertemu Dedi, Nikey tengah menarik gerobak dan menemani ayahnya, Sutandi, mencari rongsokan di sekitar Purwakarta.
Rupanya itu pertemuan kedua antara Dedi, Sutandi dan Nikey. Sebelumnya mereka bertemu sekitar tahun 2007 silam saat Dedi Mulyadi masih menjabat sebagai Wakil Bupati Purwakarta.
"Waktu itu pernah ketemu sama bapak (Kang Dedi). Kan ini Nikey disunatin sama bapak pas waktu masih jadi wakil bupati," ujar Sutandi dalam keterangan tertulis, Minggu (18/9/2022)
Saat ini Nikey telah beranjak dewasa dan duduk sebagai pelajar kelas XI SMA. Selama ini Nikey membantu ayahnya mencari rongsokan sepulang sekolah. Hasil rongsokan yang tak pernah lebih dari Rp 20 ribu selalu dibagi dua untuk sang ayah dan juga Nikey.
Nikey tinggal berdua bersama sang ayah di Cipinang, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta. Sejak kecil hingga kini ia pun tak pernah melihat sosok sang ibu.
"Ibunya kabur waktu Nikey umur 1,5 tahun, sampai sekarang dia gak pernah ketemu sama ibunya," imbuh Sutandi.
Meski begitu ditinggal dan tak pernah merasakan kasih sayang sang ibu, Nikey masih berkeinginan untuk bertemu.
Nikey bersama ayahnya lantas diajak makan bersama Dedi. Dalam obrolan saat makan terungkap bahwa Nikey baru makan satu kali di sekolah dan dari pemberian teman-temannya di sekolah.
"Di sekolah gak pernah jajan, tadi dikasih teman makan nasi uduk, teman beda kelas. Saya bawa uang cuma buat ditabungin di sekolah," kata Nikey.
Usai makan Nikey bersama ayahnya diajak berbelanja kebutuhan bahan pokok. Ayah Nikey pun kaget karena ini adalah belanjaan yang paling banyak dalam hidupnya. Sebab belanja paling banyak bagi Sutandi dan Nikey adalah Rp 50.000
Dedi Mulyadi pun merasa kagum dengan sosok Nikey. Selain pembawaannya yang ramah, Nikey sudah bisa hidup mandiri dan bahkan membantu menjadi tulang punggung keluarga.
"Ini kamu sosok anak muda yang inspiratif. Anak seperti kamu ini jarang banget. Kamu bisa mandiri, hidup prihatin tanpa kasih sayang ibu, tapi tetap semangat," ucap Dedi.
Karena terbiasa hidup mandiri Nikey sudah bisa masak sendiri di rumah. Uniknya rice cooker hingga alat penggorengan yang digunakan semuanya berasal dari rongsokan yang ia dapat. Mendengar itu Dedi Mulyadi pun langsung memberikan seperangkat alat masak baru.
Dedi Mulyadi menilai sosok Nikey yang murah senyum, ramah dan mandiri ditambah badannya yang kekar cocok menjadi Anggota TNI. Ia pun bertekad akan membantu dan melatih Nikey jika kelak akan melanjutkan pendidikan menjadi seorang anggota TNI.
"Badan kamu cocok jadi anggota TNI, nanti saya latih kamu. Kamu harus terus olahraga, tarik gerobak juga bagian dari olahraga. Nanti saya latih kamu supaya jadi anggota TNI," tutur Dedi.
Tak sampai di situ, Kang Dedi kemudian menuju ke rumah Nikey. Di sana ia mendapati rumah Nikey sangat berantakan dan banyak sampah.
"Rumah ini saya akan bantu perbaiki, asal syaratnya semua sampah dan barang yang berantakan harus dibereskan," ucap Dedi.
Keesokan harinya Dedi menemui Nikey di sekolahnya di SMAN 1 Cibatu. Di sekolah, Nikey terkenal sebagai anak yang baik sehingga banyak teman-temannya yang saling membantu meski sekadar memberikan makanan.
Dedi pun meminta izin kepada para guru agar Nikey bisa ikut dengannya ke Bali. Ia ingin mengajak Nikey liburan sekaligus mendampinginya untuk kunjungan kerja selama di Bali.
Di Bali Nikey akan menjalani sejumlah kegiatan. Di sisi lain rumah Nikey yang telah rapi dan bebas sampah mulai diperbaiki agar lebih layak huni.
"Nikey ini anak yang hebat. Ia mau mengabdikan diri pada ayahnya. Ia kehilangan kasih sayang tapi tidak pernah kehilangan semangat bersekolah. Ini patut dicontoh," imbuh Dedi Mulyadi.
Post a Comment for "Kisah Nikey, Pelajar Penarik Gerobak yang Buat Dedi Mulyadi Kagum"